CCN – City Coverage News

Berita Liputan Kota

Seskemenkop Dorong Integrasi Data Presisi untuk Kembangkan Kopdes Merah Putih di Bekasi

9 Views

Bekasi Kab, CCN

Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM (Seskemenkop) Ahmad Zabadi menegaskan pentingnya membangun sistem pendataan yang terintegrasi dalam program Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih. Menurutnya, hal ini sejalan dengan konsep Data Desa Presisi yang akan menjadi fondasi dalam pengembangan koperasi di tingkat lokal. “Dengan adanya data yang terhubung secara presisi, program Kopdes Merah Putih bisa berjalan lebih efektif dan mampu menjangkau seluruh pemangku kepentingan yang berperan dalam pengembangan usaha koperasi” ujar Zabadi saat mengunjungi Kopdes Merah Putih Bojong Mangu sekaligus menyerap aspirasi anggota Kopdes Merah Putih Lambangsari, Kabupaten Bekasi, Sabtu (13/9). Ia menambahkan keberadaan data presisi akan memastikan keadilan distribusi manfaat ekonomi baik untuk anggota koperasi maupun masyarakat desa secara umum. “Kopdes Merah Putih merupakan salah satu instrumen distribusi manfaat agar program tepat sasaran” jelasnya. Lebih lanjut, Zabadi mengungkapkan pihaknya telah menyiapkan manual book sebagai acuan model bisnis bagi Kopdes. Pekan depan, Kemenkop juga berkolaborasi dengan BUMN pangan dan logistik untuk memperkuat ekosistem usaha koperasi. Selain itu, akan direkrut 8.000 tenaga pendamping, di mana satu pendamping ditugaskan membina 10 koperasi. “Kami juga meluncurkan program Business Assistant. Awal Oktober mendatang pelatihan untuk seluruh Kopdes Merah Putih di Indonesia akan segera dimulai” imbuhnya. Di sisi lain, anggota Komisi VI DPR RI, Rieke Dyah Pitaloka, mengingatkan bahwa masih ada pengurus Kopdes yang belum memahami sepenuhnya konsep koperasi. Ia menekankan pentingnya penguatan literasi koperasi bagi para pengelola. “Dulu ada mata pelajaran Ekonomi Koperasi yang mengajarkan dasar-dasar koperasi. Sistem demokrasi ekonomi Pancasila itu nyata, bisa menyejahterakan rakyat lewat gotong-royong dan kekeluargaan. Dan itu jalannya koperasi” kata Rieke. Rieke juga menyarankan agar Kopdes Merah Putih menyediakan layanan kredit usaha dengan syarat usaha yang dijalankan jelas dan anggotanya tercatat resmi. Ia menekankan tiga unit usaha utama yang harus digarap koperasi, yakni produksi, distribusi serta usaha skala industri. “Koperasi bukan untuk membagi uang tapi wadah bisnis kolektif. Ada keuntungan yang dibagi ke anggota, ada gotong-royongnya dan ada semangat kekeluargaan” tegasnya. Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Bekasi, H. Hasan Basri, menuturkan bahwa dari total 187 desa dan kelurahan di wilayahnya seluruhnya sudah memiliki Kopdes Merah Putih lengkap dengan kepengurusan dan legalitas. Tahap berikutnya, menurut Hasan, adalah memberikan pelatihan lanjutan dari Kemenkop dan Pemprov Jawa Barat agar para pengurus lebih siap mengelola koperasi. “Ke depan akan hadir berbagai gerai sesuai potensi desa mulai dari apotek, klinik desa, cold storage, hingga gerai pemrosesan tembakau” ujarnya. Hasan optimis kehadiran Kopdes Merah Putih akan menjadi motor penggerak ekonomi lokal sekaligus membuka peluang usaha baru bagi masyarakat. (Tim)

About Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *