Disdik Kota Bogor ‘Bela’ Kepala Sekolah, Sebut Komite Biang Kerok Pungli di SDN Bantar Kemang 1

Bogor, CCN.
Dinas Pendidikan Kota Bogor angkat bicara terkait pungutan liar (pungli) iuran kas dan tunjangan hari raya (THR) di SD Negeri Bantar Kemang 1. Hal itu disampaikan oleh Kabid SD Dinas Pendidikan Kota Bogor, Rini Mulyani, bahwa pihaknya telah memanggil Kepala SDN Bantar Kemang 1 terkait pungutan yang memberatkan orang tua murid tersebut. “Kami sudah konfirmasi ke pihak kepala sekolah terkait masalah ini di SDN Bantar Kemang 1 Bogor” katanya, Selasa (11/3/2025). Bahkan, ia meminta agar menghentikan pungutan tersebut dan dikembalikan uang yang telah masuk ke orang tua murid masing-masing. “Saat kita konfirmasi ke pihak sekolah, bahwasannya itu ide komite. Artinya tanpa sepengetahuan kepala sekolah dan sudah diintruksikan untuk menghentikan dan mengembalikan ke masing masing orang tua murid” ungkapnya. Sebelumnya, seorang wali murid Sekolah Dasar Negeri (SDN) Bantar Kemang 1 Kota Bogor, Nova Harisandi mengaku dikeluarkan dari grup WhatsApp orang tua murid usai menolak pembayaran iuran kas dan tunjangan hari raya (THR) guru. Bahkan, Wali murid dari siswa berinisial R di kelas II Sekolah Dasar itu mengaku diancam akan dilaporkan ke wakil komite sekolah oleh koordinator kelas (korlas), Fitri Nurasiah yang juga orang tua dari siswa berinisial Z. “Iuran Kas dan THR itu sangat memberatkan orang tua murid, bahkan setiap bulan, orang tua murid diminta membayar uang kas sebesar Rp 10 ribu. Namun di bulan Ramadan ini muncul iuran tambahan berupa pungutan THR sebesar Rp15.000 per murid serta sumbangan untuk acara perpisahan siswa kelas 6” katanya. Dalam percakapan WhatsApp, Fitri Nurasiah mendesak Nova untuk segera membayar iuran tersebut.
“Mam, kapan mau bayar THR? Besok harus saya setorin soalnya ke bendahara komite” tulis Fitri dalam pesan yang dikirimkan ke Nova. Selain itu, Nova juga ditagih pembayaran uang kas yang diklaim menunggak selama tiga bulan. “Katanya bayar kas Januari juga mau ditransfer, mana sampai sekarang? Sudah jalan tiga bulan ini belum bayar kas” lanjut Fitri dengan nada tinggi. Karena merasa keberatan dengan pungutan tersebut, Nova pun menyampaikan penolakannya. Namun, setelah menyampaikan protes, ia justru dikeluarkan dari grup WhatsApp oleh Fitri Nurasiah dan diancam akan dilaporkan ke pihak komite sekolah. (Red)